Rabu 09 Juli 2025, 14:23 WITA
Penulis: Intan Nirmala
Editor: Adi Barapi
LUWU, - hnmIndonesia.com- Bupati Luwu, H. Patahuddin, bergerak cepat membuka pintu air saluran sekunder Padang-padang Daerah Irigasi Tomatoppe di Desa Kurusumanga, Kecamatan Belopa, Rabu (9/7/2025). Langkah ini dilakukan untuk mengaliri kembali 1.000 hektar sawah yang sejak bencana banjir besar Mei 2024 lalu mengalami gagal tanam.
Pembukaan saluran irigasi ini menjadi bagian dari persiapan menghadapi musim tanam kedua tahun 2025. Enam desa di dua kecamatan terdampak akibat rusaknya sistem pengairan Bendung Suplesi Radda, menyebabkan petani merugi hingga puluhan miliar rupiah.
"Waktu baru saja saya dilantik, saya menerima laporan ada 1.000 hektar sawah gagal tanam akibat banjir Mei tahun lalu. Ini tidak boleh dibiarkan karena menyebabkan kerugian miliaran rupiah. Saya minta instansi teknis segera mengambil solusi agar lahan tersebut kembali terairi. Alhamdulillah, hari ini air sudah mengalir kembali," kata Bupati Patahuddin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Luwu, Ikhsan Asaad, menjelaskan bahwa pihaknya mengambil sumber air dari Bendung Tomatoppe untuk menggantikan pasokan dari Irigasi Radda yang belum berfungsi.
“Melalui kebijakan Bapak Bupati, dialokasikan anggaran APBD 2025 sebesar Rp 350 juta untuk membangun bangunan sadap, pintu air, dan beberapa item pendukung lainnya. Hari ini sudah selesai dan langsung difungsikan,” ujar Ikhsan.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, Islamuddin, menyebut langkah cepat Bupati Patahuddin sangat membantu petani agar tidak terus mengalami kerugian.
“Selama dua musim tanam tidak berproduksi, kerugian mencapai lebih dari Rp36 miliar. Dengan suplai air yang kembali normal, petani bisa kembali mengolah lahannya dan kerugian tidak berlanjut,” ujarnya.
Sawah seluas 1.000 hektar yang kembali terairi melalui Bendung Tomatoppe Bajo tersebar di enam desa, yakni Desa Pasamai, Senga Selatan, Kasiwiang, Cakkiawo, Malela, dan Cimpu Utara.
Selain membuka saluran irigasi alternatif, Pemkab Luwu juga tengah berupaya memperbaiki sistem pengairan Bendung Radda agar dapat difungsikan kembali secara permanen.
Langkah cepat ini menunjukkan komitmen Bupati Luwu H. Patahuddin dalam menyelamatkan sektor pertanian dan memulihkan perekonomian petani yang terdampak bencana