Minggu 6 Juli 2015, 12:23 WITA
Penulis: Indra Gunawan
PALOPO, hnmindonesia.com- Prosesi adat pengukuhan Drs. H. Andi Hatta Marakarma, M.P., sebagai Mincara Malili berlangsung khidmat di Istana Kedatuan Luwu, Kota Palopo, Minggu pagi (6/7/2025). Tokoh yang dikenal dengan gelar adat Opu To Mallarangeng itu dikukuhkan langsung oleh Datu Luwu XL, H. Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, SH.
Pengukuhan ini merupakan bagian dari pelestarian adat Kedatuan Luwu sekaligus bentuk penghormatan terhadap Andi Hatta yang dinilai telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan dan pelestarian nilai-nilai budaya di Luwu Timur.
Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Luwu Timur H. Irwan Bachri Syam, Wakil Bupati Hj. Puspawati Husler, jajaran pemangku adat, tokoh masyarakat, serta keluarga besar Kedatuan Luwu.
Dalam sambutannya, Bupati Irwan menyampaikan apresiasi atas pengukuhan tersebut dan berharap kehadiran Mincara Malili dapat menjadi jembatan penguat nilai budaya dalam pemerintahan.
"Dengan kehadiran Mincara Malili yang baru, kita berharap nilai-nilai budaya Luwu terus hidup dan menjadi sumber inspirasi dalam membangun karakter masyarakat dan pemerintahan,” ujar Irwan.
Usai dikukuhkan, Andi Hatta Marakarma menyampaikan bahwa amanah sebagai Mincara Malili adalah tanggung jawab besar yang akan dijalankannya dengan penuh komitmen.
"Ini adalah amanah luhur yang tidak mungkin saya pikul sendiri. Saya dan keluarga besar Mincara Malili akan memegang teguh koridor-koridor adat Kedatuan Luwu,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi titah dan petunjuk dari Datu Luwu serta menjaga kemurnian adat dari kepentingan pribadi atau golongan.
Sementara itu, Datu Luwu dalam pesannya menekankan pentingnya pemimpin menjaga keseimbangan dan harmoni sosial. Ia menyampaikan bahwa adat dan pemerintahan tidak boleh dipisahkan, karena keduanya memiliki tujuan yang sama dalam menjaga keutuhan dan jiwa Tanah Luwu.
"Kami, para pemangku adat, bertugas menjaga jiwa Luwu. Jika jiwa ini rusak, maka keseimbangan sosial akan terganggu. Tugas kita sejatinya satu,” tegas Datu Luwu.
Pengukuhan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara adat dan pemerintahan di Luwu Timur, serta mempertegas komitmen bersama dalam menjaga warisan budaya dan jati diri masyarakat Luwu.