Sinergi Strategis, PT Vale Hibahkan Sejumlah Aset dan Sepakati Penguatan PAD untuk Luwu Timur

 








Jumat 04 Juli 2025, 10:23 WITA




Penulis: Indra Gunawan


Editor: Adi Barapi



LUWU TIMUR, hnmindonesia.com, - Sebuah langkah monumental tengah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama PT Vale Indonesia Tbk. Dalam semangat sinergi dan keadilan ekonomi, sejumlah aset penting milik PT Vale resmi akan dihibahkan kepada Pemkab Luwu Timur. Ini bukan sekadar proses administratif, tapi simbol dari kemitraan strategis yang dirancang untuk memberikan dampak langsung bagi masyarakat.


Sebanyak sembilan objek utama masuk dalam daftar hibah, antara lain Pasar F Magani (termasuk eks Pelangi) dan terminal, terminal bus umum, F-Gym, Lapangan Persesos, Bumi Perkemahan Sawerigading, Lapangan Karebosi–Taman Iniaku, dan Lapangan Benteng Sorowako. Tak hanya itu, juga termasuk gedung serbaguna di depan Puskesmas Sorowako, area kantor Camat Nuha, kantor Kelurahan Magani, kantor Desa Sorowako, hingga lapangan Stol di Malili serta sejumlah aset lainnya yang tersebar di wilayah operasi perusahaan tambang nikel raksasa ini.


Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Luwu Timur, Muh Said, menjelaskan bahwa proses hibah ini sudah dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Luwu Timur dan PT Vale.


"Masih ada beberapa proses yang perlu dilalui, seperti inventarisasi aset dan kelengkapan administrasi. Saat ini kami sedang menyusun kertas kerja sebagai dasar percepatan serah terima," ujar Said, Jumat (4 Juli 2025).


Penandatanganan MoU antara kedua pihak berlangsung khidmat dan penuh harapan di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, pada Selasa, 1 Juli 2025. Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, dan Plt Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, secara langsung menandatangani dokumen kesepakatan yang berisi sembilan poin strategis.


Kegiatan ini turut disaksikan para pejabat penting dari Pemkab Lutim, termasuk Kepala BKAD, Kepala Bapelitbangda, Kepala Dispenda, Kadis Ketenagakerjaan, Kadis PTSP, hingga perwakilan bagian hukum dan pemerintahan.


Dalam sambutannya, Bupati Irwan Bachri Syam menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan hasil dari proses dialog yang berlangsung secara sehat, terbuka, dan saling menghormati posisi masing-masing pihak.


"Kesepakatan ini merupakan hasil dari dialog yang sehat. Ini adalah langkah awal menuju keadilan ekonomi bagi masyarakat Lutim. Kami percaya, sinergi antara Pemda dan investor besar seperti PT Vale harus bisa menciptakan nilai tambah yang nyata bagi rakyat,” kata Irwan.


Lebih lanjut, Irwan menekankan pentingnya keberlanjutan bisnis yang selaras dengan kesejahteraan sosial.


"Kami meyakini bahwa keberlanjutan bisnis tidak bisa dipisahkan dari kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan adanya MoU ini, kami optimis hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat akan semakin kokoh,” imbuhnya.


MoU ini tidak hanya memuat hibah aset fisik semata. Di dalamnya terkandung sejumlah kebijakan strategis yang dirancang untuk memberi manfaat jangka panjang, antara lain: Penyerapan tenaga kerja lokal lebih besar pada setiap proyek Vale. Review skema pengerjaan proyek agar lebih memprioritaskan kontraktor asal Luwu Timur. Optimalisasi dana CSR, termasuk dari kontraktor nasional, agar selaras dengan program pembangunan kabupaten dan desa. Peningkatan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sinergi fiskal antara perusahaan dan Pemkab. Ekspansi sumber penerimaan baru bagi PAD, termasuk pemanfaatan potensi ekonomi lokal yang selama ini belum tergarap maksimal. Dengan penyerahan sejumlah aset ini, Pemkab Luwu Timur berencana memanfaatkannya untuk memperkuat infrastruktur layanan publik, memperluas ruang terbuka hijau, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas olahraga, kebudayaan, dan sosial.


Kesepakatan ini menjadi contoh konkret bagaimana hubungan antara pemerintah daerah dan perusahaan swasta besar bisa berkembang dari sekadar relasi administratif menjadi kemitraan transformasional. Ini juga menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial korporasi bukanlah wacana kosong, tapi bisa menjelma dalam aksi nyata yang berdampak langsung pada masyarakat.


Dari penguatan PAD, pemberdayaan kontraktor lokal, penyerapan tenaga kerja, hingga hibah aset publik, seluruh elemen kesepakatan ini diarahkan untuk menjadikan Luwu Timur sebagai wilayah yang mandiri secara ekonomi, tangguh dalam infrastruktur, dan berkeadilan sosial.


Kerja sama ini menjadi simbol bahwa kemajuan daerah tidak harus datang dari luar, melainkan bisa dibangun bersama, dengan fondasi kolaborasi dan kepercayaan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat

أحدث أقدم