Rabu 02 Juli 2025, 08:23 WITA
Penulis: Nurfauzan
Editor: Indra Gunawan / hnmindonesia.com
LUWU,- Pemandangan jalan rusak, berlubang, dan berlumpur kini menjadi potret sehari-hari di berbagai sudut Kota Belopa, ibukota Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan warga dan pengguna jalan lainnya.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah titik jalan utama dan lingkungan di wilayah Belopa dan Belopa Utara tampak memprihatinkan. Aspal yang mengelupas, lubang besar yang tergenang air, hingga ruas jalan yang berubah seperti kubangan lumpur usai diguyur hujan, menjadi keluhan rutin warga setiap harinya.
"Ini sudah lama begini. Setiap hari dilalui pejabat Pemkab Luwu. Kalau musim hujan, jalan jadi lumpur. Kalau panas, debunya tebal sekali. Kami tinggal di ibukota kabupaten, tapi kondisinya seperti di pedalaman," keluh Riswan, warga Belopa, Rabu (02/7/2025).
Salah satu titik yang paling dikeluhkan warga adalah ruas jalan penghubung antar-kelurahan di sekitar Kantor Bupati Luwu dan Pasar Sentral Belopa. Padahal, kawasan ini merupakan pusat aktivitas pemerintahan dan ekonomi daerah.
Bukan hanya pengguna kendaraan roda dua dan empat yang terdampak, para pelaku UMKM di sekitar lokasi juga merasa dirugikan. Aktivitas usaha menjadi terganggu karena akses pelanggan terbatas akibat kondisi jalan.
"Kami berharap ada perhatian serius. Ini bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan dan wajah kota," ujar Yanti, pedagang di sekitar Pasar Belopa.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu, Ikhsan Asaad menyebutkan bahwa beberapa ruas jalan sudah masuk dalam program perbaikan tahun anggaran 2025.
"Nanti dijelaskan oleh tim tekhnis yaa," kata Ikhsan.
Masyarakat pun berharap perbaikan tak lagi hanya menjadi wacana musiman. Sebab, jalan bukan sekadar sarana transportasi melainkan juga cerminan dari keseriusan pemerintah daerah dalam membangun wilayahnya.