Demi Belajar Daring, Siswi Penderita Kelainan Jantung di Luwu, Digendong ke Puncak Gunung

 


Laporan: Adi Yomi, Luwu

HNM Indonesia.com,
Raihana Nurwahid, siswi kelas 12, SMAN 20 Barombong, Makassar, Sulawesi Selatan, harus dipapah ibunya menuju puncak gunung, agar bisa mengikuti ujian sekolah secara online. Di daerahnya, Dusun Lumika, Kelurahan Noling, Kecamatan Bupon, kabupaten Luwu, belum terjangkau internet. Siswa sekolah di daerah ini harus ke puncak gunung, agar bisa mengakses internet.

Mirdan Midding, Kepala Sekolah SMAN 20 Barombong, kepada HNM, mengatakan anak didiknya tersebut, sudah dua tahun menderita kelainan jantung. Untuk mengikuti ujian sekolah, ibunya terpaksa menggendongnya ke puncak gunung, tempat di mana internet dapat diakses.

"Karena hanya di tempat itu ada sinyal, tapi berdasarkan petunjuk dari pimpinan, Raihana kita berikan keringanan dan tidak perlu mengikuti ujian sekolah, mengingat riwayat penyakit yang dideritanya ditambah akses internet yang cukup sulit di desanya," kata Mirdan, Sabtu 03/04/21.

Raihana juga diberikan bantuan kuota internet serta bantuan materil lainnya dari sejumlah dermawan. Bantuan itu diberikan agar Raihana bisa tetap semangat belajar. "Sejak kelas 11 SMA sudah menderita sakit jantung, dan kita bolehkan dia belajar di rumahnya dan tidak harus ke Makassar," katanya.

Raihana diperbolehkan pulang ke rumahnya di Luwu, agar dapat dirawat orang tuanya. Kondisi kesehatannya yang menurun, mengharuskan dia dirawat intensif di rumah oleh orang tuanya. (*)


Previous Post Next Post