Kakek di Luwu Hidup Sebatang Kara di Rumah Tak Layak Huni, Butuh Perhatian dari Pemerintah

 


Selasa, 30 November 2021 | 14.25 WITA

Oleh: Tim HNM, Arzad


Luwu, Sulsel - Jamaluddin (70), seorang kakek lansia warga Desa Cimpu, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, hidup sebatang kara dan tinggal di rumahnya yang tak layak huni. Demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya, ia pun sangat kesulitan dalam mencari Nafkah.


Anjarwati, yang juga merupakan warga Desa Cimpu, mengetahui kondisi kehidupan kakek yang sangat memprihatinkan ini, lalu menceritakan dimana kondisi dinding dan atap rumahnya sudah bocor.


“Kondisi atap rumahnya sudah bocor, ketika hujan air masuk kedalam rumahnya, sementara dinding rumah kakek Jamaluddin juga sudah bocor-bocor, sebagian dinding rumah menggunakan terpal,” ujarnya, Senin (29/11/2021) kemarin.


Tak hanya itu, ia menjelaskan rumah kakek tersebut dibangun diatas tanah milik orang lain. Sementara keseharian kakek hanya memancing di sungai.


“Kakek ini hanya numpang di tanah orang. Sementara kondisi rumahnya sangat memprihatinkan karena tidak ada kasur sebagai pengalas tidur, hanya tidur dilantai beralas plastik dan juga tidak memiliki kompor untuk memasak,” tuturnya.



Sementara saat malam hari ia hanya menggunakan senter sebagai penerangan, kebutuhan air bersih dirinya terpaksa harus mengambil ke sungai.


“Pada malam hari beliau ini hanya menggunakan senter sebagai penerangan, saat siang hari senter yang digunakan ia cas di rumah tetangga. Sementara untuk kebutuhan air ia terpaksa menimbah air sungai dan MCK juga tidak ada,” jelasnya.


Saat ini, kata Anjarwati, kakek Jamaluddin tersebut, tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Hikmah Belopa. Ia sangat membutuhkan uluran tangan dari masyarakat dan pemerintah.


Dirinya berharap ada dermawan yang baik hati dan ingin membantu kebutuhan dan pengobatan dari kakek Jamaluddin itu.


"Sudah 5 hari dirawat di RS Hikmah Belopa. Kata dokter beliau struk karena memang tidak bisa bicara, badannya juga sebelah tidak bisa digerakkan dan juga infeksi pada lambung,” pungkas Anjarwati. (*)



Previous Post Next Post