Ketika Relawan Lebih Peka dari Basarnas di Lokasi Banjir Palopo

 


Senin 29 November 2021/ 07:30 WITA

Oleh: Adi Barapi

Palopo, Sulsel-  Banjir akibat luapan sungai Amasangan, Kota Palopo Sabtu malam merendam permukiman dan sejumlah ruas jalan di Palopo. Banjir bercampur lumpur ini terjadi tiba-tiba dan membuat warga panik.

Kurang dari sejam air merendam rumah warga dan jalan umum. Warga panik dan berusaha menyelamatkan diri serta harta bendanya. Banjir terparah terjadi di Jl Belimbing, Kelurahan Amasangan Kecamatan Wara. Air di wilayah ini diperkirakan mencapai satu meter lebih.

Tim Pemadam kebakaran bersama Relawan gabungan Luwu raya, bergerak cepat melakukan evakuasi warga yang butuh bantuan. Menggunakan alat seadanya, relawan juga membantu warga membersihkan rumahnya dari lumpur yang terbawa saat terjadi banjir.

Relawan luwu raya beramai-ramai membantu warga di Jl Belimbing membersihkan rumah dari lumpur. Selain itu relawan juga membersihkan masjid yang terendam lumpur tebal. Tim relawan luwu raya ini, bekerja membantu warga sampai rumahnya bersih.

Warga korban banjir menyebut belum ada bantuan dari pemerintah dan Basarnas pos Palopo. Saat banjir terjadi semalam, tak ada satupun personil Basarnas Pos Palopo terlihat di lokasi bencana.

"Padahal banyak warga di Jl Belimbing butuh segera dievakuasi, tapi kami tidak melihat personil Basarnas di lokasi, yang ada hanya relawan dan personil Damkar," kata salah seorang warga di Palopo.

Mereka menyebut, relawan justru lebih peka dan peduli di lokasi bencana dibanding Basarnas atau BPBD yany digaji negara.

Menanggapi itu, Kepala Kantor Basarnas Makassar, Djunaidi memohon maaf dan berjanji akan melakukan evaluasi. Dia menegaskan akan segera menarik seluruh personil Basarnas pos Palopo dan melakukan pergantian.

"Seluruh personil Palopo akan kami tarik dan lakukan evaluasi," kata Djunaidi kepada wartawan.
Previous Post Next Post