Populasi Ternak Babi di Luwu Tertinggi Ketiga Setelah Sapi dan Kambing

 


Selasa 24 Mei 2022/ 12:00 WITA


Oleh: Marwan


Luwu, Sulsel - Populasi ternak babi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan periode tahun 2021, menempati urutan ketiga setelah sapi dan kambing.


Data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Luwu, populasi ternak babi mencapai 15.770 ekor. Jumlahnya mengalahkan populasi kerbau yang hanya berjumlah 4.620 ekor.


"Tersebar di sejumlah kecamatan diantaranya kecamatan Ponrang, Ponrang Selatan, Walenrang dan Walenrang Timur. Sementara untuk ternak sapi tahun kemarin jumlahnya mencapai 17.372 ekor," kata drh. Jumardin, sekretaris pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Luwu, Selasa (24/5/2022).


Tingginya populasi babi di Luwu, diharap bisa menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat, namun Jumardin mengingatkan untuk tetap memperhatikan kebersihan kandang dan kandangnya tidak berada dekat dari permukiman.


Jumardin menambahkan, babi salah satu ternak yang rawan terkena Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.


Babi merupakan hewan kukuh belah yang perlu diwaspadai penularan virus PMKnya. Meskipun virus PMK bukan zoonosis atau virus yang bisa menular dari hewan ke manusia, namun virus ini bisa menular dari manusia ke hewan.


"Misalnya kita berinteraksi dengan ternak yang positif PMK, virusnya melekat dibaju kita, nah virus itu bisa menular ke hewan lain dengan perantara manusia," katanya.


Virus PMK tidak akan berdampak pada kesehatan manusia, beda dengan bakteri antraks yang bisa membahayakan manusia saat daging sapi atau ternak yang terjangkit antraks, dikonsumsi tidak dimasak dengan suhu panas tertentu.


"Virus PMK ini sama sekali tidak akan berdampak pada kesehatan manusia, tapi sangat mematikan pada ternak kukuh belah dan bisa berdampak pada perekonomian peternak atau pedagang," ujarnya.


Sebelumnya Instansi terkait sudah mengusulkan pada Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman untuk melakukan lockdown pengiriman ternak kukuh belah dari luar sulawesi selatan. Usulan itu merupakan opsi untuk memutus penyebaran virus PMK ke Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Luwu. 


"Sejauh ini Sulsel masih aman, masih zero PMK, belum ada laporan soal itu. Tapi kita tetap tingkatkan kewaspadaan. Melakukan pengawasan lalulintas ternak sapi," ungkapnya.



Previous Post Next Post