Kisah Faisal, Siswa SMP di Luwu, Berjalan Kaki Puluhan Kilometer ke Sekolah Sampai Sepatunya Rusak

 



Selasa 1 Agustus 2023/ 06:23 WITA


Oleh: Tim HNM, Marwan Simalla

Editor: Adi Nugraha

Luwu, hnmindonesia.com - Semangat Faisal, siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bosso, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dalam menuntut ilmu patut diapresiasi, betapa tidak, dengan segala keterbatasan ekonomi keluarganya, Faisal tetap semangat bersekolah meski harus berjalan kaki puluhan kilometer pergi dan pulang sekolah.

"Saya mau jadi orang cerdas, membahagiakan orang tua dan nenek saya," kata Faisal, sambil membetulkan tali sepatunya, Selasa (1/8/2023).

Faisal mengaku harus bangun lebih awal untuk menyiapkan peralatan sekolahnya. Jarak dari rumahnya di Desa Bosso Timur ke sekolah cukup jauh, sehingga dia harus berangkat pukul 05:30 wita setiap harinya.

"Dulu berdua dengan teman tapi dia sudah berhenti sekolah karena tidak kuat berjalan kaki. Sekarang saya sendiri karena teman yang lain punya kendaraan atau diantar orang tuanya," ujarnya.

Eka Wahyuni, ibu kandung Faisal bercerita, anaknya memang punya semangat untuk bersekolah meski harus berjalan kaki puluhan kilometer setiap hari. Tidak ada bekal ataupun uang jajan untuk Faisal.

"Tidak pernah bawa bekal, ya kalau ada uang biasa saya beri tapi sangat jarang karena buat beli beras saja susah," kata Eka Wahyuni.

Eka menambahkan, anaknya tidak pernah berkeluh kesah, dia juga tidak banyak meminta pada orang tuanya.  Faisal hanya memiliki sepasang sepatu, sepasang seragam sekolah dan tas lusuh. Sepatu yang dia gunakan saat ini sudah mulai sobek dan solnya copot akibat berjalan kaki setiap hari.

"Sepatunya sudah rusak, terpaksa meminjam uang ke tetangga untuk beli sepatu baru," ujarnya.

Adapun Sulmiati, warga di Desa Bosso Timur mengatakan Faisal setiap hari melintas di depan rumahnya. Untuk mempersingkat waktu tempuh ke sekolah, Faisal memilih jalan pintas dengan melintasi sawah dan pemakaman.

"Sendiri pak, tapi kadang juga ada yang beri tumpangan sampai ke jalan trans sulawesi," kata Sulmiati.

Sulmiati mengaku sempat mengabadikan saat Faisal melintas depan rumahnya. Video tadi kemudian diposting ke sosial media dan mengundang simpati warganet.

Bantuan pun berdatangan, ada yang menyumbangkan sepeda motor, uang tunai dan seragam sekolah.

Risa, Wali
kelas Faisal mengatakan siswa didiknya tadi kerap bercerita tentang kondisi rumah dan aktifitasnya sepulang sekolah. Faisal adalah siswa yang rajin dan pendiam.

"Kami semua guru-gurunya sangat prihatin dengan Faisal, karena jarak dari rumahnya ke sekolah memang cukup jauh kalau berjalan kaki pak, kalau pulang sekolah dia membantu orang tuanya bikin atap rumbia," kata Risa.


Previous Post Next Post