Selasa, 4 Februari 2025 18:19 WITA
Editor: Putri Novasari
LUTIM,hnmindonesia.com - Harga tabung gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Luwu Timur mengalami lonjakan yang signifikan, memicu keluhan dari masyarakat.
Menanggapi hal ini, Dinas Perdagangan Luwu Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pengecer dan menemukan harga jual jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kepala Dinas Perdagangan Luwu Timur, Senfry Oktavianus mengaku, pihaknya telah melaporkan temuan tersebut dalam rapat bersama Sales Branch Manager (SBM) Pertamina dan meminta perhatian khusus terhadap kendala distribusi.
"Kami khawatir pengecer menjual di atas HET. Kalau selisihnya hanya Rp2.000 hingga Rp3.000 masih bisa dimaklumi, tapi jika mencapai Rp10.000 atau lebih, itu sangat memberatkan masyarakat," ujar Senfry, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, Luwu Timur memiliki dua zona distribusi elpiji. Zona satu meliputi delapan kecamatan Burau, Wotu, Mangkutana, Tomoni, Kalaena, Tomoni Timur, dan Angkona dengan HET sebesar Rp20 ribu per tabung.
Sementara itu, zona dua yang mencakup Wasuponda, Towuti, dan Nuha, menetapkan HET sebesar Rp22 ribu per tabung.
Namun, kata Sefry, laporan di lapangan menunjukkan adanya pangkalan yang menjual elpiji hingga Rp25.000 per tabung.
Bahkan, ada pengecer yang menjualnya seharga Rp35.000.
"Kami langsung turun ke agen PT Harindo Gas Utama setelah menerima laporan masyarakat. Hasilnya, kami mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan surat pemutusan hubungan usaha sebagai efek jera. Kami harap pangkalan lain bisa menaati aturan," tegasnya.
(Sumber : Tribun Timur)