Rabu 28 Mei 2025, 11:23 WITA
Reporter: Nurfauzan
Editor: Putri Novasari
Luwu, hnmindonesia.com,- Proyek Pembangunan Perumahan di Desa Lebani, Kecamatan Belopa Utara, Luwu, Sulawesi Selatan disorot. Warga yang berada dekat dari lokasi tersebut, mengeluhkan banyaknya debu yang ditimbulkan dari material tanah yang berserakan di jalan.
Meski mendapat protes dari warga, proyek perumahan ini abai, mereka tetap melakukan aktifitas tanpa mempedulikan keluhan warga. Puluhan truk bermuatan tanah keluar masuk lokasi, muatannya tidak ditutupi terpal sehingga berserakan di jalan Trans Sulawesi.
"Banyak materialnya berjatuhan di jalan dan menimbulkan debu. Ini jalan nasional yang terancam rusak akibat banyaknya debu dan material tanah yang berserakan," kata warga, Rabu (28/05/2025).
Warga tadi menambahkan, selain bisa merusak jalan, juga membahayakan pengguna jalan. Pengembang perumahan tersebut harus bertanggungjawab jika ada pengendara yang celaka.
"Harusnya truk-truk tadi muatannya ditutupi biar tidak berserakan di jalan, tapi pengembangnya cuek dan beralasan selalu dibersihkan pada sore hari," ucapnya.
Sementara Ismail Wahid, tokoh pemuda di Luwu, meminta Instansi terkait segera menghentikan proyek tersebut sebelum ada jamijan dari pengembang perumahan tersebut, terkait banyaknya debu dan material tanah yang berserakan di jalan.
"Ini pelanggaran yang real di depan mata, tapi kita diam. Jangan menunggu ada korban baru mau bertindak," kata Ismail Wahid, Rabu (28/05/2025).
Ismail menyebut, pengembang perumahan tersebut hanya memenintangkan keuntungan pribadi dan mengabaikan keselamatan warga dan pengguna jalan.
Selain itu, material yangdigunakan pada perumahan tersebut diduga berasal dari tambang galian C ilegal. Polisi kata Ismail, harusnya sudah melakukan penyelidikan dan tidak melakukan pembiaran.
"Ada beberapa yang dilanggar, pertama debu dan material tanah yang dikeluhkan warga dan pengguna jalan, kedua material timbunannya dari tambang galian C tak berizin, tapi kenapa tidak ditindak? , " ucapnya.
Sementara Roni, seorang pengendara mengaku sangat terganggu dengan adanya proyek perumahan tersebut. Alasannya, jalan yang setiap hari dia lalui, kini berdenu dan banyak kerikil tajam berserakan di badan jalan.
"Harus ekstra hati-hati, karena di jalan banyak berhamburan kerikil tajam dan bisa merusak ban kendaraan, belum lagi truknya ugal-ugalan di jalan dan muatannya tidak ditutupi terpal," kata Roni.
Sementara pengawas pada proyek tersebut mengatakan pihaknya bertanggungjawab dan melakukan pembersihan pada sore hari.
"Kan ada plan tanda hati-hati kami pasang. Soal kenapa tidak ditutupi terpal itu tergantung dari sopir truknya, yang jelas kami bersihkan kalau sudah selesai," katanya.
Pembersihan badan jalan dari material tanah itu dilakukan Petugas Damkar Kabupaten Luwu.