Jenasah Ibunya Difasilitasi Gratis Meski Bukan Warga Lutim, Alamsyah: Bupati Luwu Timur Luar Biasa

 


Rabu 25 Juni 2025, 10:23 WITA


Oleh: Putri Novasari


LUWU TIMUR, HnmIndonesia.com -  Kesedihan mendalam menyelimuti hati Alamsyah pada Senin, 23 Juni 2025. Ibundanya tercinta menghembuskan napas terakhir di RS Primaya Sorowako.


Namun dibalik duka itu, hadir secercah ketulusan yang membuatnya terharu—Pemerintah Kabupaten Luwu Timur memfasilitasi mobil jenasah secara gratis untuk mengantar almarhumah ke kampung halamannya di Desa Lawata, Kecamatan Pakue Utara, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.


Yang membuat Alamsyah tak menyangka, ibundanya bukanlah warga ber-KTP Luwu Timur. Almarhumah diketahui berstatus sebagai warga Kolaka Utara, bukan berdomisili tetap di Bumi Batara Guru. Namun ternyata, hal itu tidak menjadi penghalang bagi Bupati Luwu Timur, Irwan Bachry Syam untuk menunjukkan kepedulian.


"Jujur saya sangat terharu. Kami tidak punya KTP Luwu Timur, tapi tetap dibantu. Mobil jenasah difasilitasi langsung oleh Pemda, gratis tanpa syarat. Ini bukti bahwa kepedulian di Luwu Timur tidak melihat batas wilayah administratif, " ungkap Alamsyah penuh haru.


Bantuan Tanpa Batas Wilayah


Instruksi bantuan ini datang langsung dari Bupati Irwan Bachry Syam setelah mendapatkan laporan bahwa ada warga yang kehilangan orang tua dan kesulitan akses pemulangan jenasah ke luar provinsi. Dalam waktu singkat, armada mobil jenasah disiapkan, dan proses pengantaran dilakukan secara layak hingga tiba dengan aman di Kolaka Utara.


Kepedulian ini menjadi cermin nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Tidak sekadar formalitas administrasi, tapi kehadiran negara di saat warganya—meski bukan ber-KTP Lutim—benar-benar membutuhkan.


“Di zaman dulu, saya pernah mengalami hal serupa. Saat itu, keluarga saya juga ingin mengantar jenazah ke Sulawesi Tenggara, tapi justru diminta menyewa karena antar provinsi. Sekarang, Bupati Lutim membuktikan kepedulian yang luar biasa palena itu Lee, hebat memang,” ujar seorang warga lain yang ikut menyaksikan proses pengantaran.


Sentuhan Kemanusiaan di Tengah Birokrasi


Kisah ini menjadi inspirasi di kalangan masyarakat, terutama di media sosial. Banyak yang memuji langkah cepat dan tulus dari Bupati serta jajaran Pemkab Lutim. Di tengah zaman ketika birokrasi kerap menjadi sekat, Luwu Timur hadir dengan wajah berbeda, birokrasi yang berjiwa, yang mendahulukan kemanusiaan.


“Semoga kepedulian seperti ini terus dijaga. Ini bukan soal politik, tapi soal nilai kemanusiaan. Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Luwu Timur," tambah Alamsyah.


Kepedulian yang Patut Dicontoh


Langkah Pemkab Luwu Timur ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah lain, bahwa pelayanan publik sejatinya tak mengenal sekat wilayah jika menyangkut empati dan kemanusiaan. Dengan prinsip melayani tanpa membeda-bedakan, Pemkab Lutim menunjukkan bahwa kehadiran negara harus dirasakan oleh siapa pun yang membutuhkan.


Bupati, yang dikenal humanis dan responsif terhadap masalah sosial, belum memberikan pernyataan resmi, namun sejumlah staf menyampaikan bahwa hal ini merupakan bagian dari komitmen dalam pemerintahan yang hadir secara nyata di tengah rakyat.


Di tengah duka kehilangan, Alamsyah menemukan secercah ketulusan dari tanah yang bukan kampung halamannya. Dan dari sana pula, publik menyaksikan bagaimana seorang pemimpin dapat menyentuh hati rakyat, bukan hanya melalui kebijakan, tetapi lewat kepedulian yang nyata.


"Terima kasih, Pak Bupati Irwan Bachry Syam. Bukan karena kami punya apa-apa, tapi karena kami merasa dihargai sebagai manusia,” pungkas Alamsyah.

Previous Post Next Post