Selasa 29 Juli 2025, 14:23 WITA
Oleh: Putri Novasari
LUWU, hnmindonesia.com, - Sebagai bentuk inovasi untuk meningkatkan perekonomian desa, Kepala Desa Lamunre Tengah, Suradi DM, menginisiasi program penanaman cabe bagi warganya. Program ini bukan sekadar ajakan berkebun, tapi menjadi solusi nyata untuk membantu beban ekonomi masyarakat, khususnya dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Di lahan seluas satu hektare yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Lamunre Tengah, sebanyak 5.000 pohon cabe ditanam dari tiga varietas unggulan: sniper, cakar elang, dan ori 212. Ketiganya dikenal sebagai jenis yang produktif karena mampu dipanen setiap lima hari sekali.
Yang menarik, hasil dari panen cabe ini tidak dibagikan dalam bentuk uang kepada warga, melainkan digunakan untuk menanggung pembayaran PBB seluruh warga Desa Lamunre Tengah setiap tahun. Artinya, warga desa tidak lagi dibebani membayar pajak secara mandiri.
"Kami ingin memberi contoh bahwa dengan kebersamaan dan pengelolaan yang baik, hasil pertanian bisa digunakan untuk kepentingan bersama," ujar Suradi DM, Kepala Desa Lamunre Tengah, Selasa (29/7/2025).
Ketua Pengelola Ketahanan Pangan Desa Lamunre Tengah, Mahfuddin, juga optimis dengan hasil dari kebun cabe ini. Ia menyebut bahwa komoditas cabe memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan bisa dipanen dalam waktu singkat.
“Cabe ini bisa menjadi komoditas andalan yang mendukung ketahanan pangan sekaligus membantu perekonomian masyarakat. Panennya cepat, harga juga relatif stabil,” katanya.
Program ini dibiayai dari Dana Desa dan seluruh pengelolaan dilakukan secara transparan melalui Bumdes. Ke depan, pemerintah desa berencana memperluas lahan tanam dan melibatkan lebih banyak warga dalam proses budidaya hingga pemasaran.
Langkah inovatif Desa Lamunre Tengah ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi pertanian sebagai sumber pendapatan kolektif yang berkelanjutan.
Redaksi | hnmindonesia.com
#cabai
#Lamunre Tengah
#Sulsel
#Luwu