Perekam Video Klarifikasi: Komandan yang Dimaksud bukan Polisi, Tapi Manajer SPBU Puncak Indah Malili










Jumat 01 Agustus 2025, 09:23 WITA


Oleh: Putri Novasari


Luwu Timur, hnmindonesia. com – Setelah viralnya video yang merekam antrean panjang kendaraan diduga pelangsir solar subsidi di SPBU Puncak Indah, Malili, Luwu Timur, perekam video akhirnya buka suara. Ia memberikan klarifikasi terkait ucapannya dalam video tersebut yang menyebut kata komandan.


Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, terdengar suara perekam yang menyebut salah satu mobil pelangsir solar sebagai milik “komandan”, yang memicu spekulasi publik bahwa yang dimaksud adalah salah satu perwira di institusi kepolisian.


Namun, dalam keterangannya kepada media, perekam video membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa istilah “komandan” yang diucapkannya dalam video bukan merujuk pada aparat kepolisian, melainkan sapaan kepada Nyoman, selaku manajer SPBU Puncak Indah Malili.


“Saya ingin meluruskan bahwa yang saya maksud dengan ‘komandan’ dalam video itu bukan anggota polisi atau aparat lain, tapi memang sapaan kami kepada Pak Nyoman, manajer SPBU. Itu sudah biasa kami sebut begitu,” ujar perekam video, yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan, Jumat (1/8/2025).


Klarifikasi ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab atas kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat. Video tersebut sebelumnya memicu dugaan keterlibatan oknum aparat dalam praktik penimbunan BBM bersubsidi di wilayah Malili, khususnya karena narasi yang berkembang di media sosial.


Lebih lanjut, perekam juga mengungkapkan bahwa video itu ia rekam sebagai bentuk keprihatinan atas aktivitas pelangsiran solar yang kerap mengganggu akses dan pelayanan masyarakat umum di SPBU tersebut.


“Saya tidak ada niat menuduh siapa pun. Saya hanya resah karena antrean itu membuat warga sulit mendapatkan solar. Tapi saya tekankan, tidak ada maksud menuding aparat atau institusi mana pun,” ujarnya.


Sementara itu, manajer SPBU Puncak Indah, Nyoman, belum memberikan tanggapan resmi atas klarifikasi ini. Namun pihak pengelola SPBU disebut telah mengetahui isi video yang beredar dan tengah melakukan evaluasi internal.


Menanggapi itu, Kapolres Luwu Timur, AKBP Ario Putranto TM mengatakan akan melakukan pendalaman terkait dugaan keterlibatan anggotanya. Jika ditemukan bukti kuat, maka akan dilakukan proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 


"Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap arahan dan atensi dari pimpinan, dalam hal ini Bapak Kapolda Sulsel. Terkait informasi yang beredar, kami akan melakukan pendalaman secara menyeluruh. Apabila ditemukan adanya keterlibatan anggota dalam hal tersebut, maka kami tidak akan ragu untuk memprosesnya sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku," kata AKBP Ario.







Previous Post Next Post