Enam Tahun Tragedi Aviastar dan PIN Emas untuk Anggota Polres Luwu

 


Selasa 05 Oktober 2021/ 07:41 WITA

Oleh : Indra Gunawan

Luwu, Sulsel - Peristiwa jatuhnya pesawat Aviastar 15 Oktober 2015, hari ini genap enam tahun. 10 orang tewas dalam musibah ini, termasuk pilot.

Pesawat ini ditemukan oleh tim SAR Polres Luwu yang waktu itu dipimpin Kapolres Luwu, AKBP Adeks Yudiswan, di bukit Bajaja, Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Operasi kemanusiaan terbesar yang di gelar oleh Polres Luwu saat melakukan pencarian pesawat Avia star bernomor registrasi  PK-BRM tepatnya dinyatakan hilang kontak pada Jumat(2/10/20215) dan ditemukan oleh tim evakuasi darat Polres Luwu pada Senin
(5/10/2015) atau 6 tahun lamanya pada hari ini Selasa(5/10/
2021)

Setelah 6 tahun berlalu, warga Ulusalu lembali mengenang kisah  Kapolres Luwu AKBP Adex Yudiswan dan tim evakuasi darat tak makan minum selama dua hari cari Aviastar.

Salah satu warga Desa Ulusalu,Pak Tunas mengenang 6 tahun jatuhnya pesawat Aviastar yang jatuh di Bukit Bajaja,Latimojong, Kab Luwu.

Tunas menyebut, pesawat Avia star berhasil ditemukan, Senin (5/10/2015) oleh tim evakuasi darat Polres Luwu yang di pimpin Kapolres AKBP Adex Yudiswan

"Banyak kisah tak bisa kami lupakan,operasi kemanusiaan terbesar oleh Polri yang patut di hargai dan terus di kenang warga saat melakukan pencarian pesawat Aviastar"kata Tunas

Dia menyebut,jiwa kemanusiaan yang tinggi dan tak kenal menyerah telah di torehkan Pak Adex dan timnya saat bergerak melakukan pencarian pesawat naas Aviastar yang jatuh di Bajaja

"Alhamdulillah,doa dan kerja keras Beliau(Adex Yudiswan)dan tim serta warga Luwu,sehingga kami sukses menemukan Aviastar"ujarnya

Berdasarkan bukti kejadian, Pesawat milik maskapai Aviastar bernomor registrasi PK-BRM yang hilang, Jumat (2/10/2015), berhasil ditemukan, Senin (5/10/2015)

Sejarah mencatat , saat menemukan pesawat Aviastar,Kapolres Luwu, AKBP Adex Yudiswan dikawal tim evakusai darat  harus menggunakan tongkat saat ia pulang dari gunung Bajaja sambil menggendong jenazah bayi dalam sarung dan bangkai pesawat Aviastar.

Banyak cerita dibalik pencarian korban pesawat Aviastar, satu di antaranya perjuangan yang dialami rombongan Kapolres Luwu.

Bahkan saat melakukan pencarian di hutan lebat Bukit Bajaja,Kapolres Luwu, AKBP Adex Yudiswan bersaman tim evakuasi hanya makan dan minum pada senin pagi.

Mulai Senin siang, seluruh logistik persiapan yang dibutuhkan berupa makanan dan air telah habis.

Sehingga saat melakukan pencarian mulai hari Senin digunung Bajaja,dirinya dan  tim evakuasi hanya makan pucuk pohon palem dan minum air rotan untuk bertahan didalam hutan.

Buktinya pada hari Selasa sekitar pukul 12.00 siang, tim evakuasi darat Polres Luwu bersama AKBP Adex Yudiswan baru minum air. Itupun tim evakusai hanya minum air sungai.

Saat dilakukan pencarian Aviastar,
tim evakusai darat Polres Luwu di bantu oleh warga setempat.

Adalah Pak Tunas,salah warga yang aktif membantu penunjuk jalan saat tim evakusai bergerak menembus hutan belantara Bukit Bajaja.

Selain Pak Tunas nama lainnya adalah Ronal.Pemuda Desa Ulusalu ini sempat mengabadikan momen ditemukannya pesawat Aviastar.

Pula support Kepala Desa Ulusalu, Muzizat sangat besar peranannya melakukan mobilisasi warganya membantu tim evakusai Aviastar. (Tim).

Beberapa personil Polres Luwu lainnya yang terlibat adalah,Bripda Ashabur Rifky,IPTU Ganessa Sinambela,Aipda M Ibrahim, Aipda Mushanindar,Aipda Amirullah,AKP Abubakar  dan  beberapa nama personil lainnya termasuk keponakan Adex Yudiswan bernama Riyan

Atas jasa pengabdian melebihi panggilan tugas dari tim evakuasi darat Polres Luwu saat itu,sehingga  Kapolda Sulsel dan Mabes Polri memberi reward PIN  Emas kepada mereka sebagai insan Bhayangkara sejati

Pengabdian yang tak kenal lelah dalam bingkai operasi kemanusiaan terbesar yang menjadi viral hingga di tonton ribuan warga dunia saat di beritakan oleh media TV Nasional,
Cetak dan Online patut mendapat apresiasi oleh  petingg


Previous Post Next Post