Siswa SD di Luwu Kesulitan Jawab soal ANBK

 




Kamis 19 November 2021/ 12:00 WITA

Oleh : Adi Barapi

Luwu, Sulsel - Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Luwu, Sulawesi Selatan mengaku kesulitan menjawab soal numerasi dalam tes Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi (ANBK).

Kepala bidang SD, Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Fadri Padlan Noer mengatakan sejumlah siswa SD dan SMP kesulitan menjawab soal numerasi karena durasinya cukup terbatas, sementara soal yang harus dijawab cukup banyak. Idealnya waktu yang diberikan untuk menjawab 60 soal adalah tiga jam.

"Waktunya hanya 90 menit dengan 60 soal. Siswa kita kewalahan. Selain soalnya yang cukup sulit juga waktunya cukup terbatas," kata Fadri Padlan Noer, Kamis 19/11/21.


ANBK kata Fadri merupakan  program nasional pemetaan pendidikan. Tujuannya menjadi rapor penilaian mutu. Masing-masing sekolah bisa dipetakan kompetensinya.

" Yanga disurvei diantaranya siswa, guru dan kepala sekolah. Siswa diujikan kemampuan literasi dan numerasinya. Mencakup pemahaman mereka terhadap pelajaran umum, sedangkan Numerasi terkait kemampuan matematika siswa," katajya.

Sementara untuk Guru dan Kepala sekolah, penilaian dilakukan dengan melihat lingkungan belajar dan kondisi sekolah.

"Secara umum ANBK di Luwu berjalan dengan baik. Tapi harus kita akui ada yang gagal karena kendala jaringan. Sekolah yang gagal ANBK kita usulkan mengikuti ANBK berikutnya," ujarnya.

Untuk pelaksanaan ANBK, disediakan Laptop atau PC minimal 15 unit untuk peserta. Sekolah yang melakanakan ANBK harus terjangkau jaringan internet. Di Bastem misalnya, sejumlah sekolah yang daerahnya tidak dijangkau jaringan internet, menumpang di SD 45 Kumila. Di SD ini terjangkau internet.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Hasbullah mengatakan pelaksanaan ANBK maksimal diikuti 30 orang peserta didik. Jika dalam satu kelas terdapat 50 orang siswa, maka pesertanya dipilih secara acak.

"Jika dari 30 peserta tadi ada yang gagal, kita usulkan untuk ikut ANBK berikutnya," kata Hasbullah.


Pelaksanaan ANBK ini tiap sekolah hanya berlangsung dua hari. Siswa peserta ANBK berasal dari siswa didik kelas V SD dan SMP. Pengawasan asesmen ini dilakukan oleh Guru yang dipilih secara acak.


Previous Post Next Post