Turnamen Domino Terbesar Tanpa Asap Rokok Siap Pecahkan Rekor di Belopa

 






Senin 30 Juni 2025, 08:23 WITA


Oleh: Nurfauzan


BELOPA, hnmindonesia.com – Sebuah sejarah baru akan tercipta di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Untuk pertama kalinya di Indonesia, turnamen domino berskala nasional akan digelar tanpa asap rokok, melibatkan jumlah peserta terbanyak, dan menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Luwu.


Turnamen bertajuk Open Tournament Domino Menpora RI Cup 2025 ini dijadwalkan berlangsung pada 5-6 Juli 2025 di Lapangan Andi Djemma, Belopa, dan akan menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta domino dari berbagai penjuru tanah air.


Tak tanggung-tanggung, 1.536 pasangan pemain dipastikan ambil bagian, menjadikan turnamen ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah domino di Indonesia. Keistimewaan lain, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, dijadwalkan hadir langsung membuka turnamen prestisius ini.


Turnamen ini juga menandai sebuah terobosan baru dalam dunia olahraga tradisional Indonesia: digelar tanpa asap rokok. Para peserta diwajibkan mengikuti pertandingan dengan aturan ketat, termasuk larangan merokok selama kegiatan berlangsung.


“Turnamen ini akan menjadi yang pertama di Indonesia yang tidak hanya melibatkan jumlah peserta terbanyak, tetapi juga berlangsung dalam suasana sehat dan bebas asap rokok,” tegas Ketua Panitia, Dr. Ir. Isrun, ASEAN Eng, dalam rapat pemantapan yang digelar di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Luwu, Sabtu (28/06/2025).




Didampingi Kadis Pora Luwu, Kasmuddin, serta Pengurus Pusat PB PORDI, Dr. Wahyu Erfandy, Isrun menekankan pentingnya persiapan matang, mulai dari arena yang nyaman hingga kehadiran wasit profesional yang mampu menjaga semangat fair play di setiap putaran pertandingan.


Domino Menuju Cabor Nasional


Lebih dari sekadar ajang hiburan, turnamen ini juga membawa misi besar: mendorong domino menjadi cabang olahraga (cabor) resmi. Organisasi PORDI (Persatuan Olahraga Domino Indonesia) kini menggandeng Himpunan Gabungan Importir (HGI) untuk melobi pengakuan domino sebagai olahraga yang bisa dipertandingkan di tingkat nasional maupun internasional.


“Kami ingin domino diakui seperti olahraga lainnya. Turnamen ini adalah langkah awal menuju pengakuan itu,” ujar Isrun dengan penuh semangat.




Hadiah Fantastis dan Apresiasi Khusus


Turnamen ini juga menjadi ajang bergengsi karena memperebutkan total hadiah sebesar Rp300 juta. Juara pertama akan membawa pulang Rp60 juta, juara kedua Rp50 juta, juara ketiga Rp30 juta, dan juara keempat Rp20 juta. Bahkan peserta hingga peringkat 64 besar tetap mendapatkan hadiah, menjadikan turnamen ini inklusif dan penuh apresiasi.


Tidak hanya itu, penghargaan khusus juga disiapkan untuk peserta dari daerah terjauh dan peserta dengan usia tertua, masing-masing akan menerima uang tunai Rp1 juta sebagai bentuk penghormatan atas partisipasi mereka.


Kebanggaan untuk Luwu


Di balik kemeriahan dan ambisi besar turnamen ini, satu hal yang tak kalah penting adalah kebanggaan masyarakat Luwu. Kabupaten ini bukan hanya tuan rumah, tetapi juga pionir lahirnya turnamen domino terbesar dan pertama tanpa asap rokok di Indonesia.


Sebagaimana disampaikan Isrun, kesuksesan turnamen ini tidak terlepas dari dukungan penuh Bupati Luwu dan Menpora RI, yang telah memberi kepercayaan besar kepada panitia pelaksana dan masyarakat Luwu.



“Ini momen bersejarah. Luwu bukan hanya dikenal karena budaya dan sejarahnya, tapi juga sebagai pelopor turnamen domino nasional yang sehat dan profesional,” pungkasnya.




Turnamen ini tak hanya akan menandai kemeriahan HUT Kabupaten Luwu, tetapi juga membuka jalan baru bagi domino Indonesia menuju panggung nasional dan internasional. Sebuah langkah kecil dari Belopa, untuk sejarah besar olahraga Indonesia.


Previous Post Next Post