Bapenda Luwu Gencarkan Monitoring dan Evaluasi untuk Dongkrak PAD

 



Kamis 10 Juli 2025, 19:23 WITA


Penulis: Nurfauzan


Editor: Putri Novasari


BELOPA – hnmIndonesia.com, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Luwu terus melakukan terobosan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu langkah strategis yang kini tengah digencarkan adalah kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) secara massif, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan hingga ke tingkat bawah.


Kegiatan monev ini menyasar berbagai sektor penerimaan daerah, dengan melibatkan camat, kepala desa/lurah, serta para kolektor pajak dan retribusi di wilayah masing-masing. Sinergi lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat kinerja pemungutan dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.


Kepala Bapenda Luwu, Sofyan Thamrin, menjelaskan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan seluruh potensi PAD dapat tergali secara optimal, sekaligus mengidentifikasi kendala teknis maupun administratif yang dihadapi di lapangan.


“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan peran aktif semua stakeholder, termasuk para camat dan kepala desa/lurah. Mereka adalah garda terdepan yang memahami kondisi wilayahnya,” ujar Sofyan Thamrin, saat dikonfirmasi Kamis (10/7/2025).


Langkah ini, kata dia, juga menjadi bagian dari evaluasi kinerja para kolektor di setiap kecamatan dan desa/kelurahan. Bapenda ingin memastikan bahwa sistem pelaporan dan penyetoran pajak berjalan transparan, akuntabel, dan sesuai ketentuan.


Sementara itu, beberapa camat yang hadir dalam kegiatan monev menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya peningkatan PAD. Salah satunya melalui pendataan ulang objek pajak, edukasi kepada wajib pajak, hingga memfasilitasi penagihan secara persuasif.


Bapenda Luwu juga mulai mendorong digitalisasi pelayanan pajak daerah untuk mempermudah wajib pajak dalam melakukan pembayaran, sekaligus meminimalisir kebocoran.


Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemkab Luwu menargetkan peningkatan PAD yang signifikan di tahun 2025 sebagai sumber pembiayaan pembangunan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Previous Post Next Post