Bupati Luwu Timur Imbau Hentikan Sementara Pelayanan Saat Waktu Salat, Prioritaskan Ibadah

 






Sabru 5 Juli 2025, 14:23 WITA


Penulis: Indra Gunawan


MALILI , hnmindonesia.com, - Dalam upaya memperkuat nilai-nilai religius di lingkungan pemerintahan, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, mengeluarkan imbauan kepada seluruh instansi pemerintah di daerahnya untuk menghentikan sementara pelayanan publik saat waktu salat tiba.


Imbauan ini disampaikan secara langsung oleh Bupati Irwan dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam pertemuan dengan para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan jajaran ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Menurutnya, penghentian pelayanan saat salat merupakan bentuk penghormatan terhadap waktu ibadah sekaligus penguatan karakter spiritual aparatur negara.


"Saya minta kepada seluruh kantor pelayanan publik agar menghentikan aktivitas pelayanan pada waktu salat, baik Zuhur maupun Ashar, dan memberi kesempatan kepada ASN maupun masyarakat untuk menunaikan ibadah tepat waktu,” tegas Bupati, Irwan Bachry Syam, Sabtu (05/07/2025).


Bupati juga menerbitkan imbaun tertulis yang ditujukan pada seluruh Instansi Pemerintah dan menegaskan komitmennya agar ASN khususnya yang memberikan pelayanan untuk mematuhi imbauan tersebut.


Kebijakan ini, lanjut Bupati, bukan hanya untuk ASN beragama Islam, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai keberagaman dan toleransi di lingkungan kerja. Ia menilai, memberikan ruang kepada pegawai dan masyarakat untuk beribadah akan berdampak positif terhadap kedisiplinan, integritas, serta etos kerja para aparatur.


Bupati juga menyampaikan bahwa nilai religiusitas harus menjadi bagian penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik. “Pelayanan kepada masyarakat memang penting, tapi jangan sampai melupakan hak kita untuk beribadah kepada Tuhan,” ujarnya.


Ia berharap seluruh kepala dinas dan pimpinan unit pelayanan publik dapat menerjemahkan imbauan ini dalam bentuk kebijakan internal dan pengaturan teknis di masing-masing instansi, agar pelayanan tetap berjalan optimal tanpa mengabaikan hak beribadah para pegawai.


Imbauan ini mendapat respons positif dari berbagai pihak. Sejumlah ASN mengaku merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk menjaga keseimbangan antara tugas dan ibadah. Demikian pula masyarakat yang datang ke kantor pelayanan, memahami dan mengapresiasi kebijakan tersebut.


Nur Aisyah, seorang warga Kecamatan Burau yang datang ke Dinas Dukcapil, mengatakan bahwa ia tidak keberatan jika harus menunggu beberapa menit karena pegawai salat.


"Saya justru senang melihat mereka disiplin ibadah. Artinya, mereka punya tanggung jawab, bukan hanya sebagai pegawai, tapi juga sebagai umat beragama,” ujarnya.


Bupati menegaskan bahwa komitmen membangun Luwu Timur bukan hanya melalui pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan moral dan spiritual aparatur pemerintahan.


“Mari kita jadikan Luwu Timur sebagai daerah yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai keimanan dan ketakwaan,” tutupnya.

Previous Post Next Post