Bupati Luwu Timur Studi Tiru ke Banyumas, Pelajari Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis RDF dan TPS3R

 




Penulis: Putri Novasari


Banyumas, hnmIndonesia.com, – Dalam upaya memperkuat strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat, Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, memimpin langsung kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Kunjungan ini merupakan bagian dari studi tiru untuk mempelajari penerapan sistem pengelolaan sampah berbasis Refuse-Derived Fuel (RDF) dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).


Bupati Irwan yang turut didampingi sejumlah pejabat teknis dan mitra kerja dari sektor swasta, menyampaikan bahwa Banyumas dipilih sebagai daerah percontohan karena dinilai berhasil mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan partisipatif, serta mampu menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat.


> "Kami ingin belajar langsung dari daerah yang telah sukses mengelola sampah dengan pendekatan teknologi dan pemberdayaan masyarakat. Apa yang diterapkan di Banyumas bisa menjadi model untuk kami adaptasi di Luwu Timur," ujar Bupati Irwan di sela kunjungan ke TPST Kedungrandu, Banyumas.




Dalam kunjungan tersebut, rombongan Luwu Timur mendapat pemaparan teknis dan praktik lapangan mengenai bagaimana sampah rumah tangga dipilah, diolah menjadi kompos, pakan maggot, RDF, serta produk daur ulang lain seperti paving block dan kerajinan plastik. Pengelolaan dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat dengan pendanaan bersumber dari iuran warga dan hasil penjualan barang daur ulang.


Pemerintah Luwu Timur saat ini tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas RDF dengan kapasitas pengolahan 50 ton per hari melalui kolaborasi bersama PT Vale Indonesia. Selain itu, Pemkab juga mulai merancang pembangunan TPS3R di wilayah Towuti dan Baruga sebagai bagian dari implementasi jangka panjang pengelolaan sampah daerah hingga 2029.


> "Krisis sampah harus disikapi dengan solusi yang strategis dan berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk mengubah pendekatan pengelolaan sampah dari kumpul-angkut-buang menjadi kelola-daur ulang-bermanfaat," tegas Irwan.




Studi tiru ini menjadi bagian dari langkah konkret Pemkab Luwu Timur dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, berdaya saing, dan mampu menggerakkan ekonomi lokal melalui partisipasi aktif masyarakat.

Previous Post Next Post